ads

Minggu, 23 September 2012

Hujan Malam Ini

Diantara Hamdallah dan Istighfir Di Hati


Hujan malam ini, diantara hamdallah dan istighfar di hati

Setelah sekian lama,...
.....akhirnya kau datang kembali,
entah rindu menyambut, atau hati kalut semakin kusut

Setelah sekian lama,...
.....akhirnya kau memecah tanah merah hitam berdebu retak,
mungkin kaget tak menyangka, atau pikiran galau mencari makna


Setelah sekian lama,...
.....akhirnya kau meratakan bumi kerontang bilangan bulan dengan air kehidupan
samar kalbu bersyukur, ditimpali rintih sedih akan lalai raga dan hati

Setelah sekian lama,...
akhirnya engkau kembali menyapa seantero jagat di malam ini,
mengguyur tanah keras yang telah pupus akan asa kehidupan,
bolehkah aku bertanya wahai hujan yang tak pernah lalai,..............
bukankah telah bulanmu tuk bertugas di bumiku ini?...
atau kenapa kau datang tiba-tiba tergesa saat ini?,...
entah sebab apa sunatullah tak tetap lagi untuk kami?...
atau,... karna karma akan hilang diri?...

Hujan malam ini, diantara hamdallah dan istighfar di hati.
rintikmu berbisik pelan,...... akan semua laku tak ada percuma,...
dan derasmu lantang bersuara bergema tak ada belas kasih tetap menerkam, ... terdengar berteriak keras mengancam, ... tentang semua yang pasti akan berbalas.
Hujan malam ini, diantara hamdallah dan istighfar di hati.

(Rulianto Sjahputra, 240912)